Di smuphy (SMA Negeri 7 Surakarta), bertemulah aku dengan Pak Khasan
Tiarani (Guruku TIK, sekaligus walikelasku di kelas X). Betapa
penasarannya aku ketika pertama kali masuk ke SMA 7 mengetahui
walikelasku lulusan Sarjana Komputer.
Mungkin sudah
jalannya kali yaa.., seperti aliran sungai gitu *ehmmm*. Aku kembali
bertemu dengan orang yang paham komputer. Dari Pak Khasan, aku banyak
mendapat wejangan, komporan, termasuk kadang cemoohan kalo Arsenal kalah
atau lagi di rundung masalah (padahal tiap musim itu tim bermasalah terus,
karena kaga pernah dapet piala), wkwkwkw... Ya tapi itulah kenikmatan
menjadi seorang Gooner, dimana kesetiaan dan kesaran selalu di uji.
Di
kelas X, aku merasakan panasnya komporan beliau ketika bayangan aku
masuk kelas IPA nyaris hilang. Tapi berkat komporan beliau dan faktor
dari luar, aku sukses memperbaiki nilai-nilaiku, hingga akhirnya aku
dinyatakan untuk melanjutkan studi dengan program IPA.
Aku nggak pernah nyangka masuk IPA kalau aku ngaca di waktu SD sebagai seorang "Remidiator."
*Makasih udah ngomporin, sekalian terima kasih juga sama yang udah care selama aku di kelas X.
Di kelas XI, aku kembali berjumpa dengan Pak Khasan, namun statusnya beliau udah bukan lagi walikelasku, melainkan guru TIK dan guru Keterampilan.
Awalnya, Pak Khasan hanya di dapuk sebagai guru TIK, namun "karena emang udah jalannya seperti aliran sungai yang mengalir". Pak Khasan akhirnya mengajar Keterampilan (Pascal) sebagai guru pengampu mata pelajaran tersebut untuk kelas XI IPA 3 (kelasnya sendiri), XI IPA 4 (kelasku), dan XI IPA 5.
Di kelas X dulu, pernah terucap dari bibirku tentang penyesalanku ikut Pengembangan Diri (PD) TIK. Awalnya, aku kira PD TIK itu nguplek-uplek Photoshop, Marcromedia Flash, ataupun Web gitu. Tapi kenyataannya -___-".
PD TIK yang dilaksanakan setiap hari Rabu seolah menjadi hantu tersendiri bagiku. Apalagi semester 2, aku sama sekali nggak nyantol sama yang namanya Turbo Pascal. Sejak awal aku nggak "dong-dong" sama ini program.
Biasanya tiap 3 minggu sekali, diadakan evaluasi (semacam Ulangan gitu). Evaluasinya biasanya di suruh ngebuat program dari apa yang di ajarkan sebelumnya. Orang namanya aku nggak tahu dari awal, satu-satunya cara biar aku dapat nilai, sekalipun itu ("B-" atau "C"), yang penting aku bisa pulang *soalnya kalo belum jadi nggak boleh pulang, tapi kalo jadi duluaan, pulangnya duluan*. adalah dengan cara NGOPI kodingnya temen. *Paling sering ngopi punya-nya temenku Hadian (sekarang dia di XI IPA 3)*. Termasuk waktu Evaluasi terakhir, suruh buat program menghitung Pajak -__-, babarblas aku ra mudeng.
Dari situ, aku kuaappoookk sama yang namanya Programing Pascal.
Di kelas XI, aku ketemu lagi sama yang namanya Programing Pascal cuma sekarang bukan lagi PD, melainkan masuk ke pelajaran.
Keypoint itu waktu Pak Khasan pegang kendali mapel Keterampilan. Meskipun di kelas X aku nggak mudeng Pemograman Pascal, tapi aku dapet beberapa dasar-dasar yang itu jadi kunci saat ini.
Seiring berjalannya waktu, sedikit-sedikit aku mulai paham tentang koding Pascal. Hingga akhirnya, aku menarik ucapanku, kalo Programing Pascal itu ternyata Asyik!.
Keasyikan programing pascal itu adalah kita di ajak untuk berfikir dan bermain logika, termasuk strategi bagaimana cara mecahin masalah kalo saat di compile jadi, tapi pas di inputin datanya ke program nggak sesuai harapan. Selain itu, kita di arahkan untuk menggunakan daya imajinasi kita terkait program yang akan kita buat nantinya.
Jumat, 11 April 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar