Rabu, 25 Desember 2013

5 in 1

5 in 1. Maksudnya??
~Nggak jauh-jauh dari Arsenal lagi kok~.

Yap, 5 in 1 itu artinya 5 Playmaker dalam 1 Formasi

Mengapa demikian?

Tengoklah keberadaan Jack Wilshare, Aaron Ramsey, Santi Cazorla, dan Thomas Rosicky, apalagi Mesut Ozil.



Jujur sih, sebenarnya waktu Ozil datang saya agak bingung, siapa yang nantinya menjadi Playmaker. Tengoklah musim lalu, sebelum Ozil datang, Santi Cazorla sama Wilshare saling tuker-tukeran posisi jadi Playmaker. Waktu itu Ramsey belum se "gila" musim ini dan Thomas Rosicky yang sesekali harus bergelut dengan cedera.

Musim lalu nyawa Arsenal setelah kepergian "Kapten pecundang yang usang dan nggak tau diri" ada di pundak Santi Cazorla sama Walcott. Santi Cazorla saya pikir hampir seperti Fabregas, cuman si Cazorla ini kurang baik kalo di ajak transisi. Tapi kelebihan Cazorla di banding Fabregas adalah Cazorla punya kecepatan dan pelindungan bola yang lebih baik, disamping movement nya lebih "kece" dibanding Fabregas.


zimbio.com

Maklumlah, Fabregas adalah gelandang tengah murni, kalo Cazorla kan gelandang tengah tapi kalo bawa bola, dianya lebih sering bawa ke sayap, terutama ke kiri.

Begitu juga Walcott, sebelum Cazorla datang di musim lalu, Walcott berperan sebagai distributornya si "Pecundang". Selain punya kecepatan, dan movement yang bagus, Walcott di berkahi naluri alamiah sebagai seorang pemain sayap, yaitu kecermatannya menempatkan posisi. Jadi kalo diajak serangan balik ini pemain punya efektifitas yang tinggi.

Musim lalu, Ramsey mainnya masih kurang konsisten dan malah jadi pelapis Arteta. Parahnya lagi, Ramsey pernah di jadikan pemain belakang duet sama Mas Koscielny. Waktu itu Per kena cedera dan Sagna yang baru absen.

Rosicky, musim lalu bagusnya malah waktu Arsenal battle race sama Sp*rs ngejuangin posisi empat buat ke UCL. Mungkin Rosicky baru terbangun kali ya dari ngantuknya.

Ngomong-ngomong musim lalu, waktu Arsenal battle race sama Sp*rs dan Arsenal lolos ke UCL. Saya udah yakin kalo Arsenal akan terbangkit dari 8 musim yang banyak akan permasalahan. Mau bukti? Tengok musim ini.



Tapi saya akan bahas masalah yang satu ini, kalo Arsenal udah pasti dapat gelar.

Balik ke topik.

Awal musim (sebelum Ozil datang) tepatnya matchday pertama, Arsenal main di kandang, terus Arsenal kalah sama Aston Villa 3-1. Waktu itu saya gak kepikiran sama sekali kalo kalah. Waktu itu Arteta belum main, Cazorla yang masih cedera membuat Wenger jadiin Wilshare sama Ramsey jadi DMF (kalo sekarang posisinya di isi Flamini sama Arteta). Posisi yang nggak normal sama sekali dan terasa seperti "Sangat terpaksa" menurunkan keduanya.



Cazorla yang masuk gantiin AoC malah makin berantakin formasi. Rosicky kayaknya di plot jadi playmaker, soalnya Wenger lebih seneng Cazorla jadi sayap kiri. Tapi Rosicky keliatannya malah bingung kayaknya (setahu saya sih).

Rosicky geser ke Kanan kena Walcott, geser ke Kiri tumpukan sama Cazorla. Nunggu di tengah, adek-adeknya (Ramsey - Wilshare) di tekan terus, masak ya nggak bantu. Waktu serang balik, Rosicky keliatan kelemahannya, dia kalo transisi antara menyerang dan bertahan sering telat ngisi posisi. Waktu itu umpannya juga sering salah. Mungkin lama nggak jadi playmaker kali ya..

Setelah kekalahan itu para fans (yg ga perlu di sebutin) ngumpul di page Arsenal di salah satu situs online. Mereka kowar-kowar dengan beribu pernyataan.

Ada yang bilang, kalo Wenger udah tua dan harusnya ngikut jejaknya SAF (Sir Aceng Fikri *eh).

Ada juga yang bilang Arsenal mentalnya kaga pernah berubah.

Ada yang bilang juga "Di bawah Arsene Wenger, Arsenal 8 tahun di bawanya untuk dapet tiket UCL dan hanya bermimpi untuk dapet gelar juara. Sementara tengolah kami. Di bawah David Moyes, kami langsung dapet gelar Community Shield. (Sombongnya minta ampun)..

Ada juga yang nggak kalah sombongnya, dia bilang gini "Van Persie tepat untuk pindah ke ** karena di Arsenal Wenger hanya ingin membawanya di posisi empat besar, jadi kapten cuma buat koin toss awal laga, tapi kaga pernah pegang piala. Rasain loo gonner puasa terus loo.. Awal musim kami udah dapet gelar dari Moyes. #GG** ".
Dan masih banyak lagi. Dari kebanyakan yang komen, yang bernada positif hanyalah fans Manchester City yang jaga respek.

Waktu itu saya emosi bukan main, sampe saya janji dalam hati saya. Saya nggak akan pernah ngelirik dan ngerespon cewe yang kode ke saya kalo dia adalah pendukung United (frontal.. YO ben). Secantik apapun cewe kalo dia pendukung United, biarlah dia menjadi rezekinya orang lain, hehehe.. Tapi kalo sekedar pertemanan biasa, saya masih terbuka. ~Harus bisa bedain, antara kapan menjadi teman dan kapan menjadi rival~

Laah kok malah curcol, YO ben.

Kembali ke tema.

Setelah beberapa hari setelah kekalahan Arsenal atas Aston Villa. Waktu itu saya denger kalo United ngincer Ozil tapi belum ngajuin tawaran. Saya sebagai fans Ozil waktu dia di Madrid hanya dapat berdoa semoga itu hanyalah
berita kosong.

cek http://www.independent.co.uk/sport/football/transfers/transfer-news-manchester-united-offered-real-madrid-midfielder-mesut-ozil-for-40m-to-fund-gareth-bale-move--reports-8770450.html

Dalam hati saya kalo Ozil jadi ke United, hati saya akan di sakiti untuk kesekian kali oleh pemain yang saya kagumi.

Waktu itu saya belum punya pikiran sama sekali atau malah punya banyangan kalo Ozil merapat ke pelukan saya *ahhhaayy...

Setahu saya Ozil adalah nyawanya Real Madrid. Masa sih Madrid mau ngelepas Ozil ke United. Tapi kalo ditarik sejarah, waktu United mau untuk melepas CR7 ke Real Marid, mungkin transfer Ozil ke United kemungkinan besar terjadi, karena mungkin sebagai bentuk terima kasih Real Madrid kepada United.

Waktu itu saya hanya bisa berharap, semoga Ozil bertahan di Real Madrid dan tidak untuk bermain di tim lain.

Beberapa hari berikutnya, ada berita kalo Arsenal akan memberikan kejutan di penutupan bursa transfer. Ada yang bilang Fellaini, ada yang bilang Suarez, ada yang bilang Benzema, ada yang bilang Di Maria, dan ada yang bilang Ozil.

Fans Arsenal di Inggris udah siap demo besar-besaran kalo Arsenal nggak beli siapa-siapun dalam waktu 3 hari sebelum penutupan bursa transfer (Waktu itu saya nongkrongin TL di Twitter terhadap berita itu). Termasuk saya juga akan ikut demo kalo saya di Inggris waktu itu.

Garis kerasnya Arsenal juga udah siap angkat senjata buat menejemen. Kondisi di perparah ketika Sp*rs dapetin banyak pemain dan Higuain yang merapat ke Napoli.



Karena itulah Arsenal mulai bergeliat mencari siapa yang harus di dapat. Ibaratnya bribik yang pasti-pasti aja.. Tapi Wenger seperti sangat berhati-hati dalam urusan gossip transfer pemain.



Beberapa hari berikutnya, kalo nggak salah H-1 bursa transfer di tutup. Media-media luar negeri beritain kalo Arsenal sedang mendekati Ozil.

Untuk kesekian kalinya fans (yang nggak perlu di sebutin namanya) datang lagi ke page Arsenal di salah satu website online.

Mereka dengan kesombongannya kowar-kowar lagi.

"Arsenal.. wkwkwkw... Untuk kesekian kali buat berita yang cuma pengin dompleng popularitas"
"And the gossip maker, make a gossip again.. Ozil di beli??? Uangnya siapa..???"
"Ozil akan merapat ke tim kami karena kami punya banyak gelar yang udah di pajang di etalase piala milik kami"
"Suarez gelap, Higuain lepas, Rooney ~mimpi luuu~, sekarang Ozil. Berita dari mana lagi coba. Hadeh -__-"
"Wenger mulai nggak jelas ini, Ozil di beli? Ngarep yang nggak jelas"

termasuk teman saya sendiri
"Lan, wis to move on wae seko Arsenal.. Ozil ngarep di tuku, berita ngendi neh kuwi"

Dan lain-lain dengan beribu pendapat bernada negatif terhadap berita transfer Ozil, monggo di tengok.

Waktu itu di hari H (Hari Sabtu tepatnya..). Saya janji kalo Ozil datang ke Arsenal, saya akan puasa besok buat hari Senin. Padahal hari Senin ulangan Kimia Bu Lestari.

Di hari sabtu, tepatnya setelah pulang sekolah, saya pantau terus perkembangan Ozil lewat TL di twitter. Sampai sore, nggak ada perkembangan. Apalagi marca pernah bilang kalo Ozil tetap stay di Real Madrid (berita H-4 sebelum hari H penutupan bursa Transfer). Tapi saya pegang janji saya kalo Ozil datang ke Arsenal saya puasa.

Waktu kumadang Magrib di rumah saya, saya mulai yakin kalo Ozil akan ke Arsenal. Salah satu akun twitter ada yang bilang kalo Ozil sedang mendengarkan penawaran Arsenal. Ada juga yang bilang Podolski udah bertemu langsung ke Ozil dengan pendekatan personal untuk bermain bersamanya di Arsenal.

Sempat ada akun yang memberitakan kalo PSG ikutan dalam memburu Ozil, dengan tawaran yang lebih gede. Dan pihak Real Madrid juga menerima tawaran PSG, sehingga keputusan ada di tangan Ozil. Tapi saya yakin kalo Ozil pilih Arsenal, karena faktor Mertesacker dan Podolski yang kebetulan ngumpul di timnas Jerman persiapan kualifikasi piala dunia 2014.

Dan akhirnya momen yang saya impikan terwujud...

http://www.theguardian.com/football/2013/sep/02/mesut-ozil-arsenal-real-madrid



~VIVA ARSENAL~



Sekitar pukul 11 malem waktu Indonesia. Ozil deal dengan Arsenal. Dan saya berasa antara ini mimpi atau sebuah kejutan yang disiapkan Wenger untuk fans Arsenal.

Hari Minggu pagi, tepatnya subuh. Website-nya Arsenal mengumumkan secara resmi, Ozil pindah ke Arsenal dengan judul.

~OZIL IS A GUNNER~



Saya pun senang bukan main. Pernyataan para haters Arsenal dan orang-orang yang ngeremehin Arsenal bisa di bungkam sama Wenger dengan bukti Ozil memilih pindah ke Arsenal daripada ke tim lain, termasuk tim yang kena karma dari tuhan atas kesombongan para pengikut setan ~nyungsep di papan tengah, dan harapan saya turun kasta sekalian~.

%^@^*@($*!@&! wkwkwkwkw...

Ozil pun datang dengan membawa semangat baru bagi Arsenal untuk membuka harapan baru. Dengan hadirnya Ozil lini tengah Arsenal makin menakutkan. 5 playmaker dalam 1 Formasi.

Setelah kedatangan Ozil, Arsenal langsung on fire. Baru sekali main, Ozil langsung membuktikan kalo dia adalah King of Assist. Umpannya mampu di teruskan Giroud.

Pekan demi pekan Ozil makin cakep, Arsenal tambah ~class~, dan aku yang makin rajin nonton Arsenal. Hehehehe..

Dengan masuknya Ozil praktis Wenger punya 5 pemain tengah bertipe pelayan semua. Ozil-Ramsey-Wilshare-Rosicky-Cazorla. Pengucalian untuk Aaron Ramsey yang sekarang jadi "gila" sebagai striker bayangan Arsenal.

Ozil bagi saya adalah inspirasi, motivasi dan semangat baru. Di samping Flamini yang juga punya peran besar sampai saat ini.



Kembali ke tema akar.

Dengan ada nya Ozi, formasi Arsenal di tengah sangat membingungkan untuk menentukan siapa yang jadi starting line up (dengan catatan semua pemain fit semua mengingat Arsenal adalah tim yang selalau di ganggu masalah cedera)

Line Up yang biasanya di turunkan Arsenal (dengn catatan AoC cedera, Walcott cedera, Poldi cedera, Gnabry cedera)

====================================================
Cazorla/Wilshare /Moreal                  Ozil                           Ramsey/Rosicky/Wilshare

                               Arteta/Ramsey                Flamini/Ramsey
====================================================

Kalo di analisis itu formasi punya tingkat kerumitan tinggi, tapi itulahnya ~classnya~ Wenger dalam menyusun taktik.

Posisi Sayap Kiri :

Cazorla di plot jadi sayap kiri, karena Cazorla emang seneng bawa bola ke sayap kiri. Tapi sebenarnya Cazorla waktu di Villareal dan Malaga dia adalah playmaker. Mungkin yang diharapkan Wenger dari Cazorla ketika di taruh di sayap adalah movement-nya. Carzola punya kelebihan yaitu kecermatannya membaca alur permainan lawan yang sedang bertahan, kalau Arsenal lagi ngepung Cazorla pasti nyari pemain terdekat buat di umpan, lalu dia buka ruang untuk dirinya sendiri. Tapi kalo Cazorla kehilangan bola, Cazorla pasti berhenti sebentar tarik nafas, baru ngerjar. Jadi nggak respon langsung ngejar. Mungkin dia percaya kalo Gibbs/Moreal pasti bisa segera cover, kalaupun lolos dari Gibbs/Monreal pemain lawan sudah ditunggu Arteta. Kalo lolos dari Arteta. Masih ada Flamini dan biasanya kalo udah ketemu Arteta pemain lawan pasti akan bingung mau oper siapa, karena biasanya kalo udah ketemu Arteta, pertanda pemain Arsenal langsung transisi ngisih posisi masing-masing.

Pelapis kedua adalah Wilshare, mungkin karena Wilshare punya daya juang yang tinggi. Wilshare selama ini yang saya cermati adalah seorang pemain tengah kalo Arsenal sedang bertahan (membantu Arteta kalo Arteta transisi dari menyerang turun ke belakang. Biasanya kalo ada tendangan bebas yang ngambil Arteta), dan akan menjadi pemain sayap kalo Arsenal nyerang (terutama kalo si Giroud udah ngode Ozil/Cazorla kalo dia akan bergerak ke tengah nyari ruang atau buka ruang untuk pemain yang anak menusuk dari second line). Mau bukti? Liat tiki taka Arsenal waktu lawan Norwich. Kombinasi Giroud-Wilshare yang ngelabuhin 5 pemain + 1 kiper dengan hasil Gol berkelas dunia.

Pelapis ke tiga adalah Moreal. Ini terjadi kalo Arsenal udah unggul. Biasanya masuk di 15 menit terakhir. Fungsi Monreal adalah melapis Gibbs dan untuk penyegaran. Biasanya yang di gantikan kalo Monreal masuk adalah Cazorla, alasannya? (kan udah di bahas di atas waktu saya nerangin Cazorla, hehehe...)

Posisi Sayap Kanan :

Sayap kanan biasanya di isi Rosicky atau Ramsey kalo Flamini fit. Terkadang juga Wilshare (dengan catatan Ramsey di taruh ngelapis Flamini yang nggak fit). Tapi yang menjadi prioritas Wenger adalah Ramsey yang musim ini lagi keren-kerennya.

Ramsey, pemain ini punya skill olah bola yang cukup baik, tapi Ramsey kurang cepet kalo di ajak adu sprint kalo bek sayap lawan punya kecepatan. Tapi seperti Wilshare, si Ramsey punya daya juang yang lumayan. Beda dengan Cazorla, Ramsey kalo hilang bola langsung ngejar, kalo nggak langsung pressing pemain terdekat. Saya harap Ramsey konsisten sampai akhir musim, bebas cedera, dan terus mencetak gol.

Rosicky, pemain ini udah tua (tapi makin tua makin dewasa). Bukti? Liat aja kalo Rosicky main. Dia pasti kalo bawa bola sambil lari, alasannya simple. Rosicky itu pemain yang mudah jatuh, jadi kalo lari terus kena senggol, dia pasti akan terjatuh, dan Arsenal akan dapat free kick. Dengan artian dia buka peluang lewat cara yang sportif, bukan kaya AY (pemainnya itu looo..) yang nggak kenapa-kenapa jatuh, terus protes ke wasit. Biasanya di kotak pinalty lagi. Setahu saya Arsenal nggak punya Diver yang bermental cari pinalty.

Posisi Geladang Bertahan

Duet Arteta-Flamini mengingatkan saya dengan duet Gilberto Silva dan Viera.

Flamini, ini pemain kayak lahir lagi. Di beli dengan bebas transfer dari AC Milan. Pemain ini mampu melebihi ekspektasi Wenger yang selama ini kehilangan sosok Alex Song. Termasuk saya juga di buat kagum sama dia. Dia seperti kembali ke rumah untuk menyelesaikan hutang dan membuktikan kalo Wenger benar me-recall-nya lagi (ibarat welcome home semenjak di beli AC Milan dari Arsenal). Flamini itu pemain yang nyaris mirip seperti Fellaini, bedanya Flamini badannya kecil dan nggak tinggi. Tapi urusan membaca bola, daya juang, marking pemain ini hampir selevel dengan Fellaini ketika Fellaini masih bermain bersama Everton. Dan sekarang level Flamini udah diatas Fellaini menurut saya.

Arteta, sebelum ke Arsenal. Arteta adalah playmaker-nya Everton. Tapi semenjak ke Arsenal Arteta jadi Box To Box (bagi yang sering main Football Mananger tau lah apa itu, hehehe..). Arteta semenjak jadi anak didiknya Wenger berubah dari seorang playmaker menjadi Box To Box. Ibaratnya di Convert dari seorang pelayan stiker tim menjadi pendamping pemain lawan. Tapi kenyataannya So Far, So Good. Begitu Class-nya Wenger dalam meramu strategi dengan bukti yang tidak perlu di ragukan lagi.

Jadi sebenernya ada 6 pemain playmaker, tapi saya menganggap Arteta udah bukan lagi seorang playmaker seperti yang ia tunjukan waktu di latih David Moyes.

Playmaker

Cukup satu nama. Mesut Ozil.

Mesut Ozil, musim ini dia salah satu nyawanya Arsenal. Dia adalah pemain yang selama ini di-cari cari Wenger untuk melengkapi puzzle yang tiap tahun berganti-ganti dan tercecer kemana-mana.

Kemampuannya dalam memberikan umpan, membaca gerak teman, dan akurasi umpan adalah senjata yang dia miliki. Sekelas Ozil main di Arsenal adalah sebuah tonton berkelas. Karena sebelum ada Ozil, Arsenal udah identik dengan permainan satu dua sentuhan. Salah satu alasan yang di ungkapkan Ozil pindah ke Arsenal adalah gaya permainan Arsenal yang tidak jauh berbeda dengan timnas Jerman.

Terdengar kabar bahwa kesuksesan Wenger memboyong Ozil ada beberapa faktor, diantaranya

1. Wenger mendekati Ozil secara langsung (lewat telpon) dan itu terjadi ketika dia berada di fase yang tidak memiliki kejelasan nasib sewaktu di Real Madrid. Berbeda cara tim lain yang mendekati Ozil.

2. Wenger adalah pelatih yang menguasai beberapa bahasa, termasuk bahasa Jerman. Sehingga komunikasi antara Wenger dan Ozil berjalan lancar.

3. Sebelum bergabung ke Real Marid, Wenger sudah pernah mengungkapkan ketertarikannya kepada Ozil secara langsung (tanpa melalui media massa).

4. Di kabarkan, Arsenal selain dengan cara Wenger menelpon Ozil, manejemen juga mendekati orang tua Ozil, terutama Bapaknya (Mustafa kalo nggak salah namanya...) agar Ozil mampu di pengaruhi untuk pindah ke Arsenal. Kabarnya, kalo Ozil ke Arsenal, bapakanya Ozil akan mendapat jasa terima kasih (isunya di beri uang 6 juta pound).

5. Ozil sadar kalau dia tidak segera pindah dari Real Madrid, posisinya di timnas akan di guncang Mario Gotze atau pemain lain. Padahal piala dunia tinggal hitungan bulan. Selain itu Joachim Loew (pelatih timnas Jerman) akan senang kalo Ozil satu tim dengan pemain Jerman lain yang ada di Arsenal, seperti Podolski dan Per. Itu akan memudahkan Loew dalam meramu kekompakan menghadapi piala dunia.

Saya yakin, kalo Loew juga ikut berperan dalam pindahnya Ozil ke Arsenal, meskipun dalam bentuk tersirat.

Satu hal yang mungkin menjadi salah satu hukuman yang berupa karma kepada tim yang nyungsep di papan tengah saat ini adalah ketika mereka tidak mengakui bahwa tim mereka sebenernya tertarik kepada Ozil.

Menurut saya itu adalah bohong besar, ketika mereka tidak mengakui bahwa mereka sebenernya juga ikut mendekati Ozil lewat orang kepercayaan. Di beberapa media luar negeri udah banyak artikel tentang ketertarikan tim tersebut kepada Ozil.

Mungkin karena kalah bersaing dalam perebutan Ozil, mereka saat ini malah bangga tidak mendapatkan Ozil (Bangga... dengan duduk di papan tengah hahaha.. ). Cara mereka biar nggak kehilangan citra dimata para fans, setelah gagal dapat Ozil adalah mendatangkan Fellaini. Padahal di awal musim ini Fellaini mainnya angin-anginan kalo pendapat saya sih.

Mungkin sementara cukup itu saja yang dapat saya curahkan mengenai opini saya. Maaf kata kalo saya terlalu frontal atau malah terlalu mencampuri urusan tim lain.






0 komentar:

Posting Komentar