Berkunjung Ke Pool PO Bis Cepat Budiman
Cerita pengalamanku, ketika aku berkunjung ke Pool PO Bis Cepat Budiman untuk pertama kalinya.
Under Construction
Under Construction
Under Construction
Under Construction
Under Construction
Under Construction
Under Construction
Under Construction
Jumat, 11 April 2014
Programing Itu Asyik {Part 2}
Di smuphy (SMA Negeri 7 Surakarta), bertemulah aku dengan Pak Khasan
Tiarani (Guruku TIK, sekaligus walikelasku di kelas X). Betapa
penasarannya aku ketika pertama kali masuk ke SMA 7 mengetahui
walikelasku lulusan Sarjana Komputer.
Mungkin sudah jalannya kali yaa.., seperti aliran sungai gitu *ehmmm*. Aku kembali bertemu dengan orang yang paham komputer. Dari Pak Khasan, aku banyak mendapat wejangan, komporan, termasuk kadang cemoohan kalo Arsenal kalah atau lagi di rundung masalah (padahal tiap musim itu tim bermasalah terus, karena kaga pernah dapet piala), wkwkwkw... Ya tapi itulah kenikmatan menjadi seorang Gooner, dimana kesetiaan dan kesaran selalu di uji.
Di kelas X, aku merasakan panasnya komporan beliau ketika bayangan aku masuk kelas IPA nyaris hilang. Tapi berkat komporan beliau dan faktor dari luar, aku sukses memperbaiki nilai-nilaiku, hingga akhirnya aku dinyatakan untuk melanjutkan studi dengan program IPA.
Aku nggak pernah nyangka masuk IPA kalau aku ngaca di waktu SD sebagai seorang "Remidiator."
*Makasih udah ngomporin, sekalian terima kasih juga sama yang udah care selama aku di kelas X.
Di kelas XI, aku kembali berjumpa dengan Pak Khasan, namun statusnya beliau udah bukan lagi walikelasku, melainkan guru TIK dan guru Keterampilan.
Awalnya, Pak Khasan hanya di dapuk sebagai guru TIK, namun "karena emang udah jalannya seperti aliran sungai yang mengalir". Pak Khasan akhirnya mengajar Keterampilan (Pascal) sebagai guru pengampu mata pelajaran tersebut untuk kelas XI IPA 3 (kelasnya sendiri), XI IPA 4 (kelasku), dan XI IPA 5.
Di kelas X dulu, pernah terucap dari bibirku tentang penyesalanku ikut Pengembangan Diri (PD) TIK. Awalnya, aku kira PD TIK itu nguplek-uplek Photoshop, Marcromedia Flash, ataupun Web gitu. Tapi kenyataannya -___-".
PD TIK yang dilaksanakan setiap hari Rabu seolah menjadi hantu tersendiri bagiku. Apalagi semester 2, aku sama sekali nggak nyantol sama yang namanya Turbo Pascal. Sejak awal aku nggak "dong-dong" sama ini program.
Biasanya tiap 3 minggu sekali, diadakan evaluasi (semacam Ulangan gitu). Evaluasinya biasanya di suruh ngebuat program dari apa yang di ajarkan sebelumnya. Orang namanya aku nggak tahu dari awal, satu-satunya cara biar aku dapat nilai, sekalipun itu ("B-" atau "C"), yang penting aku bisa pulang *soalnya kalo belum jadi nggak boleh pulang, tapi kalo jadi duluaan, pulangnya duluan*. adalah dengan cara NGOPI kodingnya temen. *Paling sering ngopi punya-nya temenku Hadian (sekarang dia di XI IPA 3)*. Termasuk waktu Evaluasi terakhir, suruh buat program menghitung Pajak -__-, babarblas aku ra mudeng.
Dari situ, aku kuaappoookk sama yang namanya Programing Pascal.
Di kelas XI, aku ketemu lagi sama yang namanya Programing Pascal cuma sekarang bukan lagi PD, melainkan masuk ke pelajaran.
Keypoint itu waktu Pak Khasan pegang kendali mapel Keterampilan. Meskipun di kelas X aku nggak mudeng Pemograman Pascal, tapi aku dapet beberapa dasar-dasar yang itu jadi kunci saat ini.
Seiring berjalannya waktu, sedikit-sedikit aku mulai paham tentang koding Pascal. Hingga akhirnya, aku menarik ucapanku, kalo Programing Pascal itu ternyata Asyik!.
Keasyikan programing pascal itu adalah kita di ajak untuk berfikir dan bermain logika, termasuk strategi bagaimana cara mecahin masalah kalo saat di compile jadi, tapi pas di inputin datanya ke program nggak sesuai harapan. Selain itu, kita di arahkan untuk menggunakan daya imajinasi kita terkait program yang akan kita buat nantinya.
Mungkin sudah jalannya kali yaa.., seperti aliran sungai gitu *ehmmm*. Aku kembali bertemu dengan orang yang paham komputer. Dari Pak Khasan, aku banyak mendapat wejangan, komporan, termasuk kadang cemoohan kalo Arsenal kalah atau lagi di rundung masalah (padahal tiap musim itu tim bermasalah terus, karena kaga pernah dapet piala), wkwkwkw... Ya tapi itulah kenikmatan menjadi seorang Gooner, dimana kesetiaan dan kesaran selalu di uji.
Di kelas X, aku merasakan panasnya komporan beliau ketika bayangan aku masuk kelas IPA nyaris hilang. Tapi berkat komporan beliau dan faktor dari luar, aku sukses memperbaiki nilai-nilaiku, hingga akhirnya aku dinyatakan untuk melanjutkan studi dengan program IPA.
Aku nggak pernah nyangka masuk IPA kalau aku ngaca di waktu SD sebagai seorang "Remidiator."
*Makasih udah ngomporin, sekalian terima kasih juga sama yang udah care selama aku di kelas X.
Di kelas XI, aku kembali berjumpa dengan Pak Khasan, namun statusnya beliau udah bukan lagi walikelasku, melainkan guru TIK dan guru Keterampilan.
Awalnya, Pak Khasan hanya di dapuk sebagai guru TIK, namun "karena emang udah jalannya seperti aliran sungai yang mengalir". Pak Khasan akhirnya mengajar Keterampilan (Pascal) sebagai guru pengampu mata pelajaran tersebut untuk kelas XI IPA 3 (kelasnya sendiri), XI IPA 4 (kelasku), dan XI IPA 5.
Di kelas X dulu, pernah terucap dari bibirku tentang penyesalanku ikut Pengembangan Diri (PD) TIK. Awalnya, aku kira PD TIK itu nguplek-uplek Photoshop, Marcromedia Flash, ataupun Web gitu. Tapi kenyataannya -___-".
PD TIK yang dilaksanakan setiap hari Rabu seolah menjadi hantu tersendiri bagiku. Apalagi semester 2, aku sama sekali nggak nyantol sama yang namanya Turbo Pascal. Sejak awal aku nggak "dong-dong" sama ini program.
Biasanya tiap 3 minggu sekali, diadakan evaluasi (semacam Ulangan gitu). Evaluasinya biasanya di suruh ngebuat program dari apa yang di ajarkan sebelumnya. Orang namanya aku nggak tahu dari awal, satu-satunya cara biar aku dapat nilai, sekalipun itu ("B-" atau "C"), yang penting aku bisa pulang *soalnya kalo belum jadi nggak boleh pulang, tapi kalo jadi duluaan, pulangnya duluan*. adalah dengan cara NGOPI kodingnya temen. *Paling sering ngopi punya-nya temenku Hadian (sekarang dia di XI IPA 3)*. Termasuk waktu Evaluasi terakhir, suruh buat program menghitung Pajak -__-, babarblas aku ra mudeng.
Dari situ, aku kuaappoookk sama yang namanya Programing Pascal.
Di kelas XI, aku ketemu lagi sama yang namanya Programing Pascal cuma sekarang bukan lagi PD, melainkan masuk ke pelajaran.
Keypoint itu waktu Pak Khasan pegang kendali mapel Keterampilan. Meskipun di kelas X aku nggak mudeng Pemograman Pascal, tapi aku dapet beberapa dasar-dasar yang itu jadi kunci saat ini.
Seiring berjalannya waktu, sedikit-sedikit aku mulai paham tentang koding Pascal. Hingga akhirnya, aku menarik ucapanku, kalo Programing Pascal itu ternyata Asyik!.
Keasyikan programing pascal itu adalah kita di ajak untuk berfikir dan bermain logika, termasuk strategi bagaimana cara mecahin masalah kalo saat di compile jadi, tapi pas di inputin datanya ke program nggak sesuai harapan. Selain itu, kita di arahkan untuk menggunakan daya imajinasi kita terkait program yang akan kita buat nantinya.
Programing Itu Asyik {Part 1}
Mungkin diantara pelajaran sekolah yang paling aku favoritin saat ini adalah pelajaran keterampilan alias Programing Pascal. Bukannya bermaksud mendewakan pelajaran ini, ataupun menanggap pelajaran lain tidaklah menarik. Tapi emang pelajaran ini yang aku anggap paling punya daya tarik tersendiri. *Ahaayy...
Sejak kecil, aku udah akrab dengan komputer apalagi keyboard sama mouse, jadi kalaupun mata pelajarin ini jadi favo emang udah nggak kaget.
Ayahku bercerita kepadaku ketika usiaku masih berumur 2 tahun. Suatu ketika ayahku menaruh beberapa benda di lantai, lalu aku di berikan kebebasan untuk memilih. Tanpa ragu, aku langsung "cuss" ke keyboard ketimbang memilih pensil, buku, mainan, ataupun uang.
Di masa kecilku, aku tak pernah lepas dari yang namanya komputer. Namanya anak kecil, kalo pakai komputer pastu buat main Game. Berawal dari gamelah, aku tertarik kepada komputer. Kira-kira TK, aku makin kecanduan terhadap game, selain itu aku juga mulai mengenal MS. Paint (applikasi buat gambar).
Memasuki masa SD, ketagihanku terhadap game udah nggak terkendali. Menginjak kelas 1 SD, aku udah mulai mahir dan ketagihan sama yang namanya game Red Alert 2 (sampai sekarang pun masih punya XD) sama Age of Empire II.
Dari kedua game itu lah, otakku seperti terlatih untuk berfikir memainkan strategi. Selain itu aku mendapatkan pengalaman dan ilmu bermain kedua game tersebut dari kakak-kakakku mahasiswa yang mondok di sebuah pondok pesantren untuk menempuh kuliah di UMS di waktu itu.
Bagiku bermain game itu lebih asyik daripada belajar. Jadi maklumlah, di SD dari kelas 3-6, aku adalah seorang "remidiator" sejati. Rapot dengan nilai merah lebih dari 3 udah biasa. Ketika pengambilan rapot, aku jadi bahan pembicaraan tetangga juga udah biasa. *Maafkan aku bapak/ibu, karena pada saat itu, tiap pengambilan rapot harus "ketar ketir sama yg namanya mimpi buruk tinggal kelas" dan menanggung malu karena ulah anakmu ini, wkwkw..*
Untung aja aku punya orang tua yang biasa ngertiin aku, kalo aku emang dari awal masuk SD, aku nggak terlalu minat sama dunia akademik dan lebih minat sama komputer.
Setelah memimba ilmu 6 tahun di SD, aku melanjutkan studiku ke MTs Negeri Surakarta 1. Kalo dari nama, mungkin beberapa orang masih belum tau. *Termasuk ketika aku masuk di SMA 7, guru-guru pada tanya, itu sekolahan di mana? -_-*. Tapi bagiku, sekolah ini punya kenangan tersendiri bagiku. Hingga akhirnya aku bertemu dan mengenal Pak Heri Saputra (Guru Matematikaku sekaligus walikelasku di kelas VIII).
Dari dialah aku mengenal yang namanya patching, trial reset, cracking, keygen, hingga *tau sendiri lah tingkatan yang lebih tinggi lagi*. Termasuk dari situ aku dikenalin sama yang namanya sebuah program Download Manager yang sampai saat ini masih populer di kalangan pengguna internet.
Bersama temanku sekelas Ridwan, dan Dzaky, tiada hari tanpa ketemu Pak Heri *kecuali kalo libur* buat minta film terbaru, software full version (biasanya Game) atau link buat download software full version.
Karena Pak Heri juga aku jadi kenal sama yang namanya FL Studio, meskipun beliau hanya memberikan link downloadnya. Dari SD, aku kepengin banget bisa mainin piano.
Lulus dari MTs Negeri Surakarta 1, aku melanjutkan studi ke SMA Negeri 7 Surakarta.
Makasih kepada Pak Heri Saputra atas bantuannya selama saya belajar di MTs Negeri 1 Surakarta =).
Bersambung :
Programing Itu Asyik {Part 2}
http://katanyakataku.blogspot.com/2014/04/programing-itu-asyik-part-2.html
Sejak kecil, aku udah akrab dengan komputer apalagi keyboard sama mouse, jadi kalaupun mata pelajarin ini jadi favo emang udah nggak kaget.
Ayahku bercerita kepadaku ketika usiaku masih berumur 2 tahun. Suatu ketika ayahku menaruh beberapa benda di lantai, lalu aku di berikan kebebasan untuk memilih. Tanpa ragu, aku langsung "cuss" ke keyboard ketimbang memilih pensil, buku, mainan, ataupun uang.
Di masa kecilku, aku tak pernah lepas dari yang namanya komputer. Namanya anak kecil, kalo pakai komputer pastu buat main Game. Berawal dari gamelah, aku tertarik kepada komputer. Kira-kira TK, aku makin kecanduan terhadap game, selain itu aku juga mulai mengenal MS. Paint (applikasi buat gambar).
Memasuki masa SD, ketagihanku terhadap game udah nggak terkendali. Menginjak kelas 1 SD, aku udah mulai mahir dan ketagihan sama yang namanya game Red Alert 2 (sampai sekarang pun masih punya XD) sama Age of Empire II.
Dari kedua game itu lah, otakku seperti terlatih untuk berfikir memainkan strategi. Selain itu aku mendapatkan pengalaman dan ilmu bermain kedua game tersebut dari kakak-kakakku mahasiswa yang mondok di sebuah pondok pesantren untuk menempuh kuliah di UMS di waktu itu.
Bagiku bermain game itu lebih asyik daripada belajar. Jadi maklumlah, di SD dari kelas 3-6, aku adalah seorang "remidiator" sejati. Rapot dengan nilai merah lebih dari 3 udah biasa. Ketika pengambilan rapot, aku jadi bahan pembicaraan tetangga juga udah biasa. *Maafkan aku bapak/ibu, karena pada saat itu, tiap pengambilan rapot harus "ketar ketir sama yg namanya mimpi buruk tinggal kelas" dan menanggung malu karena ulah anakmu ini, wkwkw..*
Untung aja aku punya orang tua yang biasa ngertiin aku, kalo aku emang dari awal masuk SD, aku nggak terlalu minat sama dunia akademik dan lebih minat sama komputer.
Setelah memimba ilmu 6 tahun di SD, aku melanjutkan studiku ke MTs Negeri Surakarta 1. Kalo dari nama, mungkin beberapa orang masih belum tau. *Termasuk ketika aku masuk di SMA 7, guru-guru pada tanya, itu sekolahan di mana? -_-*. Tapi bagiku, sekolah ini punya kenangan tersendiri bagiku. Hingga akhirnya aku bertemu dan mengenal Pak Heri Saputra (Guru Matematikaku sekaligus walikelasku di kelas VIII).
Dari dialah aku mengenal yang namanya patching, trial reset, cracking, keygen, hingga *tau sendiri lah tingkatan yang lebih tinggi lagi*. Termasuk dari situ aku dikenalin sama yang namanya sebuah program Download Manager yang sampai saat ini masih populer di kalangan pengguna internet.
Bersama temanku sekelas Ridwan, dan Dzaky, tiada hari tanpa ketemu Pak Heri *kecuali kalo libur* buat minta film terbaru, software full version (biasanya Game) atau link buat download software full version.
Karena Pak Heri juga aku jadi kenal sama yang namanya FL Studio, meskipun beliau hanya memberikan link downloadnya. Dari SD, aku kepengin banget bisa mainin piano.
Lulus dari MTs Negeri Surakarta 1, aku melanjutkan studi ke SMA Negeri 7 Surakarta.
Makasih kepada Pak Heri Saputra atas bantuannya selama saya belajar di MTs Negeri 1 Surakarta =).
Bersambung :
Programing Itu Asyik {Part 2}
http://katanyakataku.blogspot.com/2014/04/programing-itu-asyik-part-2.html
Langganan:
Postingan (Atom)